Kamis, 24 Januari 2013

Biografi Chairul Tanjung


Chairul Tanjung lahir di Jakarta, 16 Juni 1962, dilahirkan di Jakarta dalam keluarga yang cukup berada. Ayahnya A.G. Tanjung adalah wartawan zaman orde lama yang menerbitkan surat kabar beroplah kecil. Chairul berada dalam keluarga bersama enam saudara lainya. Ketika Tiba di zaman Orde Baru, usaha ayahnya dipaksa tutup karena berseberangan secara politik dengan penguasa saat itu. Keadaan tersebut memaksa orangtuanya menjual rumah dan berpindah tinggal di kamar losmen yang sempi

Dia merupakan adalah pengusaha asal Indonesia. Namanya dikenal luas sebagai usahawan sukses bersama perusahaan yang dipimpinnya, Para Group, Chairul telah memulai berbisnis ketika ia kuliah dari Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Sempat jatuh bangun, akhirnya ia sukses membangun bisnisnya. Perusahaan konglomerasi miliknya, Para Group menjadi sebuah perusahaan bisnis membawahi beberapa perusahaan lain seperti Trans TV dan Bank Mega 

Selepas menyelesaikan sekolahnya di SMA Boedi Oetomo pada 1981, Chairul masuk Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (lulus 1987). Ketika kuliah inilah ia mulai masuk dunia bisnis. Dan ketika kuliah juga, ia mendapat penghargaan sebagai Mahasiswa Teladan Tingkat Nasional 1984-1985. Demi memenuhi kebutuhan kuliah, Ia mulai berbisnis dari awal yakni berjualan buku kuliah stensilan, kaos, dan lainnya di kampusnya. Ia juga membuka usaha foto kopi di kampusnya. Chairul juga pernah mendirikan sebuah toko peralatan kedokteran dan laboratorium di bilangan Senen Raya, Jakarta Pusat, tetapi bangkrut.

Selepas kuliah, Chairul pernah mendirikan PT Pariarti Shindutama bersama tiga rekannya pada 1987. Bermodal awal Rp 150 juta dari Bank Exim, mereka memproduksi sepatu anak-anak untuk ekspor. Keberuntungan berpihak padanya, karena perusahaan tersebut langsung mendapat pesanan 160 ribu pasang sepatu dari Italia. Akan tetapi, karena perbedaan visi tentang ekspansi usaha, Chairul memilih pisah dan mendirikan usaha sendiri.

Kepiawaiannya membangun jaringan dan sebagai pengusaha membuat bisnisnya semakin berkembang. Mengarahkan usahanya ke konglomerasi, Chairul mereposisikan dirinya ke tiga bisnis inti: keuangan, properti, dan multimedia. Di bidang keuangan, ia mengambil alih Bank Karman yang kini bernama Bank Mega. Ia menamakan perusahaan tersebut dengan Para Group. Perusahaan Konglomerasi ini mempunyai Para Inti Holdindo sebagai father holding company, yang membawahkan beberapa sub-holding, yakni Para Global Investindo (bisnis keuangan), Para Inti Investindo (media dan investasi) dan Para Inti Propertindo (properti).

Di bawah grup Para, Chairul Tanjung memiliki sejumlah perusahaan di bidang finansial antara lain Asuransi Umum Mega, Asuransi Jiwa Mega Life, Para Multi Finance, Bank Mega Tbk, Mega Capital Indonesia, Bank Mega Syariah dan Mega Finance. Sementara di bidang properti dan investasi, perusahaan tersebut membawahi Para Bandung propertindo, Para Bali Propertindo, Batam Indah Investindo, Mega Indah Propertindo. Dan di bidang penyiaran dan multimedia, Para Group memiliki Trans TV, Trans 7, Mahagagaya Perdana, Trans Fashion, Trans Lifestyle, dan Trans Studio. Khusus di bisnis properti, Para Group memiliki Bandung Supermall. Mal seluas 3 hektar ini menghabiskan dana 99 miliar rupiah. Para Group meluncurkan Bandung Supermall sebagai Central Business District pada 1999. Sementara di bidang investasi, Pada awal 2010, Para Group melalui anak perusahaannya, Trans Corp. membeli sebagian besar saham Carefour, yakni sejumlah 40 persen. Mengenai proses pembelian Carrefour, MoU (memorandum of understanding) pembelian saham Carrefour ditandatangani pada tanggal 12 Maret 2010 di Perancis.



Majalah ternama Forbes merilis daftar orang terkaya dunia 2010. Sebagai sebuah pencapaian, menurut majalah tersebut, Chairul Tanjung termasuk salah satu orang terkaya dunia asal Indonesia. Forbes menyatakan bahwa Chairul Tanjung berada di urutan ke 937 dunia dengan total kekayaan US$ 1 miliar.

Chairul menyatakan bahwa dalam membangun bisnis, mengembangkan jaringan (network) adalah penting. Memiliki rekanan (partner) dengan baik diperlukan. Membangun relasi pun bukan hanya kepada perusahaan yang sudah ternama, tetapi juga pada yang belum terkenal sekalipun. Bagi Chairul, pertemanan yang baik akan membantu proses berkembang bisnis yang dikerjakan. Ketika bisnis pada kondisi tidak bagus (baca: sepi pelanggan) maka jejaring bisa diandalkan. Bagi Chairul, bahkan berteman dengan petugas pengantar surat pun adalah penting. Dalam hal investasi, Chairul memiliki idealisme bahwa perusahaan lokal pun bisa menjadi perusahaan yang bisa bersinergi dengan perusahaan-perusahaan multinasional. Ia tidak menutup diri untuk bekerja sama dengan perusahaan multinasional dari luar negeri. Baginya, ini bukan upaya menjual negara. Akan tetapi, ini merupakan upaya perusahaan nasional Indonesia bisa berdiri sendiri, dan jadi tuan rumah di negeri sendiri.

Menurut Chairul, modal memang penting dalam membangun dan mengembangkan bisnis. Baginya, kemauan dan kerja keras harus dimiliki seseorang yang ingin sukses berbisnis. Namun mendapatkan mitra kerja yang handal adalah segalanya. Baginya, membangun kepercayaan sama halnya dengan membangun integritas. Di sinilah pentingnya berjejaring (networking) dalam menjalankan bisnis.

Dalam bisnis, Chairul menyatakan bahwa generasi muda bisnis sudah seharusnya sabar, dan mau menapaki tangga usaha satu persatu. Menurutnya, membangun sebuah bisnis tidak seperti membalikkan telapak tangan. Dibutuhkan sebuah kesabaran, dan tak pernah menyerah. Jangan sampai banyak yang mengambil jalan seketika (instant), karena dalam dunia usaha kesabaran adalah salah satu kunci utama dalam mencuri hati pasar. Membangun integritas adalah penting bagi Chairul. Adalah manusiawi ketika berusaha,sesorang ingin segera mendapatkan hasilnya. Tidak semua hasil bisa diterima secara langsung

Biografi Andik Firmansyah

Nama : Andik Firmansyah
Tanggal lahir : 23 November 1991 
Lahir di : Jember, Jawa Timur, Indonesia 
Zodiac : Sagittarius 
Terkenal sejak bergabung dalam Timnas U-23 (2011)


Andik Vermansyah merupakan penyerang dan gelandang kelahiran Jember, Jawa Timur, 23 November 1991, dari pasangan Saman dan Jumaiyah. Saat ini ia tercatat sebagai pemain yang memperkuat tim Persebaya 1927. 

Pemain sepak bola bertubuh mungil ini mengaku sudah menekuni dunia bola semenjak dirinya masih duduk di bangku kelas 5 sekolah dasar. Berawal dari hobi, pemain Persebaya bernomor-punggung 10 tersebut membela tim sepak bola yang ada di kota kelahirannya bernama Dwikora. Andik terus berusaha merealisasikan impiannya menjadi pesepakbola handal dengan mengikuti seleksi pemain Persebaya Surabaya. Berbekal hobi dan potensinya tersebut, Andik dapat menembus skuad pemain Persebaya U-18. 

Sebelum resmi menandatangani kontrak dengan tim Persebaya, Andik telah menorehkan berbagai prestasi bersama setiap tim yang dibelanya. Salah satunya, Andik sukses membawa Surabaya sebagai juara I "Pekan Olahraga Pelajar Provinsi (Porprov) 2007". Ketika sudah berseragam Persebaya, Andik dan timnya juga berhasil menjawarai kompetisi "Liga Remaja Regional Jawa Timur 2007". 

Setelah memperkuat tim Persebaya selama dua tahun, Andik terpilih dan dipercaya sebagai salah satu pemain Timnas Indonesia U-23 yang diturunkan di kompetisi SEA Games 2011. Nama Andik pun melejit setelah aksinya di rumput hijau kompetisi tingkat regional Asia Tenggara tersebut. 

Berkat kepiawaiannya menggiring bola dan menembus pertahanan lawan, mantan pelajar SMA Sejahtera 1 Surabaya itu menerima kehormatan sebagai pemain yang memperkuat skuad Timnas melawan LA Galaxy. Andik menerima banyak pujian dan acungan jempol atas aksi di pertandingan yang mempertemukannya dengan bintang sepak bola dunia, David Beckham. Pujian bahkan datang dari pelatih LA Galaxy, Bruce Arena. Dirinya semakin bangga setelah Beckham menghadiahi kaos miliknya sebagai permintaan maaf atas tackling yang dilakukan Beckham saat pertandingan. 

Dengan gayanya di lapangan hijau yang membuat dirinya disebut sebagai "Messi-nya Indonesia", Andik sanggup membuat klub besar dunia, seperti Benfica dan Reggina, meliriknya. Namun rumor itu dibantah Andik karena ia telah melakukan penandatanganan kontrak dengan Persebaya sampai 2013. Meski demikian, Andik tak membantah jika dirinya ingin go international

Saat ini Andik dan kawan-kawannya di Timnas U-21 sedang dipersiapkan untuk turnamen sepak bola Hasanah Bolkiah di Brunei Darussalam yang akan digelar pada 25 Februari-5 Maret 2012. Di kompetisi tersebut Indonesia dijadwalkan akan bertanding dengan tujuh negara ASEAN lainnya, yaitu Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Singapura, Vietnam, Kamboja dan Laos. Sebelum itu, Andik bersama Timnas U-21 harus siap meladeni tim Hyundai Ulsan asal Korea Selatan awal Februari 2012. Ia juga diminta membela Timnas U-23 untuk laga kualifikasi Piala Dunia 2014 melawan Bahrain, 29 Februari. 

Biografi Denny Sumargo (Densu)


Nama : Denny Sumargo
Tempat  Tanggal Lahir : Makassar, 11 Oktober 1981
Tinggi Badan : 183 cm
Profesi : Atlet Bola Basket
Asal : Kota Makassar

          Denny Sumargo,lahir pada tanggal 11 Oktober 1981 di Makassar. Dia merupakan anak tunggal dari pasangan Nazzaruddin dan  Meiske. Denny mulai bermain basket sejak kelas 2 SMA, bergabung bersama klub Viking di Makasar. Denny Sumargo dikenal sebagai pemain basket yang tangguh, karirnya mulai menonjol dan bersinar pada saat bergabung bersaa SM Britama tahun 2004.  Sejak saat itu Denny telah membawa teamnya menjadi Juara IBL Turnament 2006 di Jogjakarta. Lalu di IBL Regular Turnament 2006 dengan mengalahkan Aspac Putra Riau. Denny pun menjadi salah satu pemain basket Indonesia yang meraih top score pada pertandingan melawan Aspac Putra Riau dengan score 22 sesuai dengan nomor Jersey yang sampai saat ini nomor tersebut Denny pakai di kaosnya. Padahal, sebelumnya Denny pernah menjadi shooter andalan Aspac.


Tahun 2000, dia  hijrah ke Jakarta, dan langsung bergabung dengan klub Aspac. Michael Jordan dan Kobe Bryant adalah Sosok pemain basket dunia  yang menginspirasi Denny untuk  menjadi pemaen basket handal dan terkenal dengan permainan khas-nya sebagai shotting guard.

        Di klub Satria Muda dan di Aspac, sebelum mengenakan kostum nomor 22, mengawali karirnya di dunia basket dengan klub Jersey no 7. Namun setelah itu, mengganti nomor dengan nomor 22. Nomor tersebut dianggapnya mempunyai arti khusus dalam hidupnya. Nomer 22 diasosiasikan dengan tanggal lahir orang-orang yang sangat berarti dalam hidupnya.

          Belum lama ini Densu juga membintangi sebuah film Indonesia yang ber judul "5cm" didalam film ini Densu berperan sebagai "Arial" yang memiliki karekter "Cool, simpel hobby Gym tapi paling gugup kalau bersama seorang wanita".

            Soal penampilan Denny suka dengan kriteria sepatu yang simple yang berwarna putih berukuran 45. Karena itu, Denny dikenal sebagai model karena pernah di kontrak oleh sepatu apparel olahraga bertaraf international di tahun 2002.

            Banyak orang yang menyangka dari penampilannya bahwa Denny adalah orang yang tough dan cool, padahal dibalik itu dia adalah orang yang sensitive, dan gampang sekali tersentuh. Selain bekerja sebagai professional basketball player, Denny juga penghoby baca buku dan tidur. Membaca buku menurutnya, bisa menambah wawasan terutama yang dapat memotivasinya untuk mencapai tujuan hidup dan juga karena dapat melupakan masalah. Namun untuk urusan tidur, Denny menganggapnya sebagai salah satu kewajiban untuk menjaga kondisi badannya usai beraktivitas apalagi setelah bertanding. Selain membaca, Denny juga suka menonton film action dan heroic seperti Man of Honor dan Cinderella Man. Lain waktu Denny lebih suka menghabiskan waktunya membuka laptop dikamarnya untuk cek email dan membuka situs-situs yang disukainya; NBA, friendster, dan yang dapat menambah pengetahuannya. Bicara soal calon pendamping hidupnya, Denny lebih suka cewe yang simple, tampil natural tanpa polesan make up, dan punya senyum manis yang dapat menarik perhatiannya.

Pengalaman lain yang menjadi menarik adalah saat Denny mengalami cedera lutut saat Sister City di tahun 2004 dan akhirnya dioperasi rumah sakit ACL di Filipina. Karena itu, Denny pada akhir tahun 2004 sempat melakukan terapi sampai Februari 2005. Denny juga sempat meraih Runner-up IBL 2004 bersama HP Aspac.

            Kiprahnya pernah mengalami pasang surut, apalagi sejak dianggap menjadi salah satu pemain yang sering berkonflik. Baik dengan management suatu klub ataupun dengan pelatihnya. Sebagai sosok sang Juara, semua itu dianggapnya sebagai bumbu-bumbu dalam kehidupannya yang akhirnya membuatnya berkarakter yang kuat.

            Sukses semua itu, ternyata Denny juga sering mengikuti berbagai kejuaraan. Baik bertaraf international seperti ketika saat bergabung dengan Aspac maupun Satria Muda. Dengan Aspac, Denny sempat menjadi peringkat 4 SEABA 2001 di Manila. Dan peringkat 7 ABC Champions di Dubai (UEA).
           
            Meraih juara turnamen Kobatama 2002 di Surabaya setelah menang dari Wismilak CLS. Saat bersama Satria Muda Britama, Deny menjadi juara di Sister City pada tahun 2007 dan telah meraih peringkat 12 di Kejuaraan Basketball Asia di Jepang kemarin.

            Untuk saat ini Denny menjadi Simbol Liga Bola Basket Indonesia 2008 dan sebagai model iklan untuk minuman berskala International.

Prestasi dan Penghargaan:

    * Rookie Of The Year 2001
    * 1st place Slam Dunk Contest 2003
    * All Defensive Team 2001 – 2006
    * MVP Kobatama Regular Season 2002 – 2003
    * National Basketball Team of Indonesia 2001, 2003, 2007
    * MVP IBL 2008

Prestasi dan Penghargaan Tim yang Pernah Di perkuat Denny Sumargo:

- Runner-up IBL 2008 kompetisi musim bersama GARUDA BANDUNG.
- Juara ke 1 di Sister City Jakarta bersama Satria Muda Britama.
- Juara ke 2 pada kejuaraan SEABA 2007 di Jakarta bersama Satria Muda Britama.
- Juara ke 1 pada kejuaraan Liga Basket Indonesia (IBL).
- Kompetisi musim bersama Satria Muda Britama 2006.
- Juara ke 1 pada kejuaraan IBL di Jogjakarta bersama Satria Muda Britama.
- Runner-up IBL 2004 kompetisi musim bersama Aspac.
- Juara ke 1 pada kejuaraan musim IBL 2003 bersama HP Aspac.
- Juara ke 1 pada Kobatama 2000-2002 bersama Aspac.
- Rangking ke 4 pada SEABA 2001 di Manila.
- Rangking ke 7 pada kejuaraan ABC di Dubai (UEA).
- Juara ke 1 pada Turnamen Kobatama 2002 di Surabaya bersama Aspac.